“Karya Terbaik Ke-3 Menulis Surat Tema Kematian Tahun 2018”

Kota Pinang, 20 Maret 2018

Saudara seakidahku,

Di Dunia

            Assalamualaikum wr.wb saudaraku, apa kabar imanmu?, Sudahkah siap kita mengalami siksa kubur?, Apa yang sudah kau persiapkan?, Apakah kau sudah lupa tentang akhirat?, Mengapa?, Apa karena dunia yang membuat mu terlena?.Ayolah saudara ku bangun dari kesenangan yang tidak kekal ini!. Ingat! bahwa akhirat ada tempat yang kekal untuk kau tempati.

            Saudaraku yang sholeh dan sholehah, kau tau bahwa kematian itu menakutkan. Tetapi, kematian itu memang benar akan terjadi. Kita tak akan mengetahui kapan waktunya, jika kita mengetahuinya maka bukan kau saja, aku pun tak perlu setiap hari beribadah, tak perlu setiap hari berbuat baik, tak perlu setiap hari nanti saja tunggu sebelum kematian karena kita tau kapan kita akan mati. Tapi, kenyataan kita tak mengetahuinya. Apakaah esok atau bahkan hari ini. Kita tak tau, itu sudah takdir kita yang telah dituliskan. Lalu, kau mau sampai kapan lalai?, Apa yang kau tunggu?, kau menunggu kain kafan menjadi pentup aurat pertama mu, kau menunggu sholat jenazah menjadi hari kau disholatkan. Kau mengatakan belum siap, nanti aja, padahal mati tidak akan menunggu mu siap. Berubah lah dari sekarang, cari hidayah jangan menunggunya. Penyesalan itu pasti datang di akhir cerita.

            Jika esok kau atau aku yang terdahulu tiada itu semua akan terasa seperti mimpi. Ingin rasanya bangun dari mimpi, tapi tak bisa. Semua terjadi begitu cepatnya. Tak ada yang bisa mengiranya. Bahkan hari ini ku tulis surat ini dan esok aku sudah tiada, bukankah itu terasa tidak mungkin. Memang itulah kenyataannya. Tak disangka-sangka. Tapi bagi diriku, aku tak ingin menjadi manusia akhir zaman. Mengapa? Karena aku tak ingin merasakan bagaimana pedihnya kiamat, segala jenis penderitaan di dalamnya, pasti sangat mengerikan dan menyakitkan. Lalu, bagaimana dengan dirimu, apakah kita sependapat?

            Marilah kita bersama-sama muhasabah diri, memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal untuk disana. Sedekah tanpa batas, ibadah tanpa lelah, dan amalkan ilmu yang telah kita dapatkan. Tak lupa, bahagiakan kedua orang tua mu selagi masih ada di dunia. Sulitkah? Memang sulit tapi jika memang niat kita pasti akan berusaha bukan? Seperti ingin air kelapa maka kita harus mengambil buah kelapa di pohon yang tinggi dan kita harus panjat pohonnya  jika sulit tak bisa maka kita akan berusaha dengan mengambilnya dengan galah. Begitu juga dengan perubahan itu, niatkan berusaha dan berdo’a. Sebelum kematian benar-benar datang menjemputmu.

            Ketahuilah saudaraku, tentang syurga dan neraka dan carilah kuncinya menuju kesana. Jangan terlalu bersenang-senang di dunia sampai kau lupa dengan kesenangan yang hakiki di akhirat. Kau lupa sedekah karena ingin beli paket kuota untuk hp. Kau lupa sholat karena  main gadget. Kau lupa mengaji karena update status di sosmed. Kau lupa siapa yang memberi kenikmatan itu. Kau lupa untuk kembali. Followers sampai beribu-ribu itu yang kau banggakan, yakinkah engkau saat kematian tiba, mereka dapat menolongmu kelak. Yakinkah mereka akan mengulurkan tangannya utuk membantu mu membuat jembatan ke syurga. Saudaraku ayolah bersama-sama kita hijrah dan istiqomah.

            Dengan tersampaiya surat ini, ku berharap kita dapat menjadi Ukhuwahfillah till jannah. Semoga hati mu yang keras dapat lembut kembali. Ku tak ingin balasan dari surat ku ini, ku hanya akan lebih bahagia jika engkau tersentuh untuk berubah dari hatimu karena surat ku ini. Karena itu sudah cukup menjadi pahala bagi ku. Terima kasih saudaraku sudah kau luangkan waktu untuk membaca surat ku ini…….sampai jumpa di akhirat yang akan datang menghampiri kapan saja.

                        Wassalamualaikum wr.wb

                                                                                                  Saudara seakidahmu,

                                                                                                                        Ukhty

BIODATA

Nama lengkap Rizky Indah Syahfitri. Lahir pada tanggal 11 Desember 2001. Bersekolah di SMAS Bhayangkari-2 Rantauprapat. Memilih langkah untuk berhijrah ke jalan Allah dan belajar istiqomah ternyata memang gak segampang berimajinasi dalam membuat sebuah karangan narasi maupun puisi harus tebal telinga dan hati. Masih menjadi penulis pemula yang terus  berusaha belajar dan membutuhkan saran serta komentar yang baik.Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *