Obat Penenang Hati

Pernah merasakan hal terpuruk dalam hidup?

Merasa gagal?

Sampai akhirnya tidak percaya diri?

Ya, salah satunya aku.

Berkali-kali hal tersebut datang menghampiri, ku pikir akan menyerah pada hidup.

Hal yang paling tidak mengenakkan dalam diri pada saat itu adalah menjadi tidak berguna, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Gagal? Ya. Satu tamparan keras yang sudah dirasakan.

Hanya sekali? Tidak. Berkali-kali.

Terus, harus bagaimana lagi? Belajar dan berjuang kembali sampai stok gagal itu terhapus dalam jejak.

Lalu, dengan cara apa bisa bertahan?

Alasan ku diperkuat sebab adanya dua sosok yang selalu menanti kabar bahagia ku dirumah, yaitu Ibu dan Ayah.

Pernah beranggapan bahwa setiap orang hanya mengalami sekali kegagalan dalam hidup.

Ternyata tidak.

Allah telah menggariskan perjalanan hidup setiap makhluk yang diciptakannya sebelum dilahirkan ke dunia, baik yang positif maupun negatif.

Beberapa tahun sudah diri ini hidup menumpang di bumi sang pencipta. Baru menyadari bahwa menjadi dewasa adalah hal berat dalam hidup. Mulai membuka mata dan melihat secara jelas, seperti apa sifat asli penghuni bumi. Merasakan adanya celaan, tuntutan peran, dan tekanan lainnya yang membuat diri sulit untuk mengontrol emosi.

Mereka sering berkata, bahwa musik adalah obat penenang hati.

Berbeda denganku.

Ketika diri merasa emosi sedang memuncak, maka sujud dan lantunan suci Al-Qur’an lah yang menjadi obat tenang ku.

Sekarang aku percaya, mengadu pada sang khalik adalah langkah terbaik dalam menemukan solusi yang tepat. Dan Al-Qur’an adalah langkah terbaik untuk menentramkan hati.

Kisah ini akan terus berlanjut sampai pada waktu yang telah ditentukan. Dan akan terhenti, jika goresan nama ku pada selembar daun telah gugur~

Atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Tertanda,

Yolanda Fidorova

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *