Dampak Broken Home Bagi Kesehatan Mental Anak Remaja

Broken home merupakan suatu keadaan dimana seseorang kurang mendapat perhatian dari keluarga maupun kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua yang dapat membuat kesehatan mental seorang anak menjadi brutal, frustasi dan susah untuk diatur. Broken home sangatlah mempengaruhi mental seorang pelajar sehingga membuat seorang pelajar enggan untuk mempunyai kemauan untuk berprestasi. Broken home dapat juga merusak jiwa anak sehingga ketika di sekolah mereka berbuat sesuka hati mereka, tidak patuh terhadap peraturan di dalam kelas, selalu membuat keributan dan kegaduhan, ini mereka lakukan semata-mata hanya untuk mencari perhatian dari guru maupun teman-teman sekelasnya. Untuk mengatasi hal-hal seperti ini kita hanya perlu memberika perhatian maupun pengarahan lebih agar mereka sadar dan mau menunjukkan prestasi mereka.

Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi keluarga yang sudah tidak utuh lagi karena kedua orang tua sudah tidak perduli dengan situasi dan kondisi di rumah. Para orang tua tidak lagi memperdulikan keadaan anak-anaknya baik itu masalah di rumah, di sekolah maupun perkembangan dan pergaulan anak di masyarakat.

Dikarenakan orang tua dijadikan sebagai panutan dan teladan bagi perkembangan remaja terkhusus pada perkembangan emosi dan psikis remaja karena orang tualah pembentuk karakter terdekat bagi remaja. Ada beberapa dampak buruk broken home bagi psikis anak remaja seperti, dapat membuat remaja menjadi lebih pendiam dan pemalu bahkan dapat juga membuat remaja depresi bekepanjangan.

Faktor Penyebab Broken Home

1. Masalah ekonomi, perekonomian yang berada dibawah rata-rata dari keadaan kedua orang tua sering menjadi satu alasan dari percekcokan mereka sehimgga menyebabkan perceraikan.

2. Tidak dewasanya sikap kedua orang tua sehingga membuat anak menjadi korban dari pertengkaran kedua orang tuanya.

3. Rasa tanggung jawab yang kurang dari kedua orang tua sehingga orang tua selalu membiarkan keadaan anak-anaknya sehingga kebutuhan lahir maupun batin anak tidak lagi menjadi perhatian orang tua karna kesibukan orang tua.

4. Jauh dari agama, sehingga terjadinya masalah besar yang menimpa dalam rumah tangga mereka tidak ada pegangan batin sehingga ketika mereka mendapat masalah itu mereka tidak curhat kepada Allah SWT.

Dampak Broken Home

  • Dampak Positif

Didalam hubungan pernikahan yang yang tidak lagi baik-baik saja, yang pertengkarannya sudah sangat parah, anak-anak biasanya lebih memilih untuk mereka bercerai agar lebih tentram dari terlepas dari hal seperti itu. Ketika kedua orang tua tidak lagi tinggal bersama-sama dengan anak-anaknya disitulah anak-anak merasa lebih tenang karena mereka tidak lagi menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya mereka lebih mantap, merasa lebih damai dan bisa lebih sehat dalam berhubungan dengan kedua orang tuanya. Ada beberapa sisi positif dari anak korban perceraian atau sering kita sebut anak broken home sebagai berikut :

1. Anak cepat dewasa, dikarenakan kurangnya perhatian dari kedua orang tua anak broken home biasanya terbiasa melakukan apapun sendiri. Mencoba berbagai hal baru sendiri dan bahkan berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bimbingan dan bantuan orang tua mereka sehingga membuat anak-anak broken home dewasa sebelum waktunya.

2. Mempunya rasa tanggung jawab yang besar. Anak broken home bisa menjadi sangat nakal dan tak jarang juga mereka menjadi sangat baik dan bertanggung jawab. Anak-anak ini biasanya dituntut kuat untuk mengambil alih peran orang tua yang tidak ada lagi dalam keluiarganya. Jika kita lihat dari luar memang sangat menyenangkan menjadi dewasa namun jika dijalani sangat berat karena belum saatnya kita menjdai dewasa dan mengambil alih peran orang tua tersebut.

  • Dampak negatif

1. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan keadaan psikologi berdasarkan pengalaman pribadi yang dapat dilihat dari wajah dan tubuh. Perceraian adalah suatu hal yang harus dihindari agar tidak mengganggu emosi anak karena perceraian merupakan suatau pengalaman dan penderitaan yang paling dramatis bagi anak khusunya anak remaja. Perceraian orang tua dapaat mempengaruhi emosi anak seperti dapat membuat anak menjadi mudah marah dan sering juga menjadi pendiam, menjadi agresif untuk mencari perhatian dari orang tua maupun orang lain karena seorang anak yang kurang mendapatkan perhatian seorang anak pada dasarnya anak mudah marah dan mengontrol emosi.

2. Perkembangan Sosial Remaja

1. Perceraian orang tua dapat menyebabkan seorang anak menjadi kekurangan percaya diri terhadap segala keterampilannya, dia merasa rendah diri dan takut untuk keluar dan bergaul pada akhirnya menyebabkan seorang anak tidak mudah bergaul dengan lingkungan sekitarnya.

2. Anak yang dibesarkan dikeluarga yang rumpang anak lebih sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan karena kesulitan tersebut datanng secara ilmiah dari diri anak itu sendiri.

3. Bagi remaja putri yang tidak mendapat perhatian dari ayahnya akan berperilaku yang salah kepada seorang laki-laki seperti agresif dan genit dan juga mereka sangat menarik diri dan minder.

3.  Perkembangan Kepribadian

Perceraian ternyata memberikan dampak yang kurang baik terhadap kepribadian seorang remaja. Remaja yang orang tuanya bercerai biasanya berperilaku nakal, mengalami depresi, berhubungan seksual Secara bebas, menggunakan obat-obatan terlarang. Keadaan keluarga yang tidak harmonis, berantakan, tidak stabil, dapat menjadi faktor penentu bagi perkembangan kepribadian remaja yang tidak sehat.

Suzani Adina

Sumber : Diakses pada, 19 September 2022, dari https://makalahbrokenhome.blogspot.com/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-ja-ar.html