Hubungan Junk Food Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting untuk diperhatikan pola makan yang sehat dan bergizi. Namun pada saat ini tidak sedikit pula para remaja yang acuh tak acuh terhadap pola makan yang sehat. Hal ini dapat dilihat dari kegemaran mereka terhadap mengkonsumsi junk food. Pada masa sekarang sudah banyak makanan cepat saji atau pun junk food yang kita ketahui. Namun sebelum membahas lebih lanjut,

Apa si itu sebenarnya junk food??

Nah Junk food didefinisikan sebagai makanan yang tidak bergizi dan tidak baik untuk tubuh. Sehingga jika dikonsumsi di setiap harinya dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan overweight (gizi lebih) dan obesitas (kegemukan) serta dapat menimbulkan masalah gizi lainnya pada remaja. Mengkonsumsi junk food juga dapat mengganggu dan merusak kesehatan, yakni dapat mengakibatakan peningkatan lemak badan yang tidak seimbang, sehingga bisa terjadi penuaan dini, peningkatan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, hingga kanker.

Berkat kemajuan dan kecanggihan teknologi sekarang ini, semakin banyak variasi makanan cepat saji yang dapat memikat selera masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Hal ini juga dialami oleh para remaja, yang lambat laun pola konsumsi mereka akan terganti dengan junk food. Restoran cepat saji yang semakin banyak dapat mengubah gaya hidup masyarakat, khususnya remaja.

Junk food termasuk golongan yang mengandung tinggi kalori dan rendah gizi. Konsumsi junk food perlu dibatasi, misalnya sebanyak 4 kali dalam sebulan. Prevalensi obesitas di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dan telah menjadi epidemik global. Sedikitnya akibat obesitas terdapat 2,8 juta jiwa meninggal di setiap tahunnya. Hasil data Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa prevalensi overweight dan obesitas masyarakat Indonesia pada usia 18 ke atas sebesar 13,6% dan 21,8%. Sedangkan pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, prevalensi obesitas sentral mencapai 31,0%.

Kebutuhan nutrisi merupakan hal yang sangat penting di masa remaja untuk tercapainya pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Kebutuhan nutrisi adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan, mengingat masa remaja mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan maupun perkembangannya. Menerapkan pola hidup sehat dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi adalah salah satu contoh yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada remaja. Makanan cepat saji jika dikonsumsi terlalu sering akan berakibat buruk bagi kesehatan remaja. Faktor yang berhubungan dengan konsumsi makanan cepat saji pada remaja diantaranya adalah faktor pengetahuan, harganya yang murah, tempat yang nyaman untuk berkumpul, serta cepat dan praktis.

Konsumsi junk food secara berlebih, dapat menyebabkan kejadian gizi lebih pada remaja, seperti overwight dan obesitas. Karena kandungan junk food yang tinggi akan garam, lemak, gula, dan kalori, namun sedikit akan nutrisi dan serat. Jadidiharapkan para remaja atau pun siapapun yang membaca artikel ini semoga dapat mengurangi mengkonsumsi makanan junk food ini agar kesehatan tubuhnya dapat terjaga dari bahaya penyakit yang berbahaya. (Tanjung et al., 2022)

Shinta Rahma

Referensi:

Tanjung, N. U., Amira, A. P., Muthmainah, N., Program, S. R., Ilmu, S., Masyarakat, K., Utara, S., & Abstrak, M. (2022). Junk Food dan Kaitannya dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 14(3), 133–140. https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/343/129